Ujian ReMedial Kelayakan Usaha Pertanian

Seorang alumni sarjana terapan agroteknopreneur mengajukan pinjaman dana ke salah satu Bank untuk meningkatkan kapasitas usahanya. Bila diketahui besarnya pinjaman adalah 100 jt dengan biaya administrasi dan asuransi sebesar 4% dengan lama pinjaman 6 tahun dan suku bunga 1% efektif perbulan maka tentukan besarnya angsuran dan bunga yang harus dibayarkan setiap Tahun?

Seorang alumni sarjana terapan agroteknopreneur melakukan investasi usaha budidaya sayuran selada dengan sistem hidroponik. Berdasarkan hasil kajian awal diketahui bahwa 30 hari setelah tanam akan diperoleh hasil panen sebanyak 150 gram per lubang tanam. Apabila dilakukan investasi greenhouse sebesar 10 jt dengan umur ekonomis 10 tahun tanpa nilai akhir. Terdapat 10 unit instalasi hidroponik dengan kapasitas 60 lubang tanam tiap unit yang dibeli dengan harga 800 Ribu per unit dengan umur ekonomis 5 tahun dan nilai rongsok 100 ribu per unit. Setiap 2 unit instalasi hidroponik dilengkapi dengan 1 unit pompa dengan konsumsi listrik 1 HP per jam yang dihidupkan 24 jam selama musim tanam karena digunakan untuk sistem resirkulasi air yang dibeli dengan harga 2 jt/unit dengan umur ekonomis 10 tahun dan nilai rongsok 1 jt/unit. Bila 1 HP = 750 watt, harga listrik PLN Rp1.200 perKWH. Usaha tersebut dikelola oleh 1 orang manajer sebagai karyawan tetap dengan honor Rp. 2 jt/bulan dan 1 orang tenaga harian lepas untuk perawatan tanaman yang bekerja selama enam jam sehari dengan upah Rp60 ribu perhari.  Salah satu tugas tenaga kerja harian tersebut adalah mengontrol larutan nutrisi yang dicek menggunakan TDS meter dan pH meter. Kedua alat tersebut dibeli dengan harga 500 ribu rupiah dengan umur ekonomis 2 tahun tanpa nilai rongsok. Sewa tempat usaha dengan sistem kontrak selama 5 tahun sebesar Rp5 jt.  Besarnya biaya bahan habis pakai yang dibutuhkan setiap tahun untuk memproduksi sayuran selada terdiri atas nutrisi tanaman Rp6 jt, dan media tanam 3 jt serta penggunaan air dengan sistem sirkulasi sebanyak 5 m³ dengan harga Rp200 rb/kubik. Bila dalam sebulan terdapat 20 hari kerja dan 12 bulan setahun, dan terdapat 11 musim tanam pertahun, serta harga jual Rp7000/ 200 gram maka tentukan KAPASITAS PRODUKSI SELADA (dalam satuan Gram/tahun)?

Seorang alumni sarjana terapan agroteknopreneur melakukan investasi usaha budidaya sayuran selada dengan sistem hidroponik. Berdasarkan hasil kajian awal diketahui bahwa 30 hari setelah tanam akan diperoleh hasil panen sebanyak 150 gram per lubang tanam. Apabila dilakukan investasi greenhouse sebesar 10 jt dengan umur ekonomis 10 tahun tanpa nilai akhir. Terdapat 10 unit instalasi hidroponik dengan kapasitas 60 lubang tanam tiap unit yang dibeli dengan harga 800 Ribu per unit dengan umur ekonomis 5 tahun dan nilai rongsok 100 ribu per unit. Setiap 2 unit instalasi hidroponik dilengkapi dengan 1 unit pompa dengan konsumsi listrik 1 HP per jam yang dihidupkan 24 jam selama musim tanam karena digunakan untuk sistem resirkulasi air yang dibeli dengan harga 2 jt/unit dengan umur ekonomis 10 tahun dan nilai rongsok 1 jt/unit. Bila 1 HP = 750 watt, harga listrik PLN Rp1.200 perKWH. Usaha tersebut dikelola oleh 1 orang manajer sebagai karyawan tetap dengan honor Rp. 2 jt/bulan dan 1 orang tenaga harian lepas untuk perawatan tanaman yang bekerja selama enam jam sehari dengan upah Rp60 ribu perhari.  Salah satu tugas tenaga kerja harian tersebut adalah mengontrol larutan nutrisi yang dicek menggunakan TDS meter dan pH meter. Kedua alat tersebut dibeli dengan harga 500 ribu rupiah dengan umur ekonomis 2 tahun tanpa nilai rongsok. Sewa tempat usaha dengan sistem kontrak selama 5 tahun sebesar Rp5 jt.  Besarnya biaya bahan habis pakai yang dibutuhkan setiap tahun untuk memproduksi sayuran selada terdiri atas nutrisi tanaman Rp6 jt, dan media tanam 3 jt serta penggunaan air dengan sistem sirkulasi sebanyak 5 m³ dengan harga Rp200 rb/kubik. Bila dalam sebulan terdapat 20 hari kerja dan 12 bulan setahun, dan terdapat 11 musim tanam pertahun, serta harga jual Rp7000/ 200 gram maka tentukan TOTAL BIAYA PENYUSUTAN INVESTASI PERALATAN USAHA (Rp/th)?

Seorang alumni sarjana terapan agroteknopreneur melakukan investasi usaha budidaya sayuran selada dengan sistem hidroponik. Berdasarkan hasil kajian awal diketahui bahwa 30 hari setelah tanam akan diperoleh hasil panen sebanyak 150 gram per lubang tanam. Apabila dilakukan investasi greenhouse sebesar 10 jt dengan umur ekonomis 10 tahun tanpa nilai akhir. Terdapat 10 unit instalasi hidroponik dengan kapasitas 60 lubang tanam tiap unit yang dibeli dengan harga 800 Ribu per unit dengan umur ekonomis 5 tahun dan nilai rongsok 100 ribu per unit. Setiap 2 unit instalasi hidroponik dilengkapi dengan 1 unit pompa dengan konsumsi listrik 1 HP per jam yang dihidupkan 24 jam selama musim tanam karena digunakan untuk sistem resirkulasi air yang dibeli dengan harga 2 jt/unit dengan umur ekonomis 10 tahun dan nilai rongsok 1 jt/unit. Bila 1 HP = 750 watt, harga listrik PLN Rp1.200 perKWH. Usaha tersebut dikelola oleh 1 orang manajer sebagai karyawan tetap dengan honor Rp. 2 jt/bulan dan 1 orang tenaga harian lepas untuk perawatan tanaman yang bekerja selama enam jam sehari dengan upah Rp60 ribu perhari.  Salah satu tugas tenaga kerja harian tersebut adalah mengontrol larutan nutrisi yang dicek menggunakan TDS meter dan pH meter. Kedua alat tersebut dibeli dengan harga 500 ribu rupiah dengan umur ekonomis 2 tahun tanpa nilai rongsok. Sewa tempat usaha dengan sistem kontrak selama 5 tahun sebesar Rp5 jt.  Besarnya biaya bahan habis pakai yang dibutuhkan setiap tahun untuk memproduksi sayuran selada terdiri atas nutrisi tanaman Rp6 jt, dan media tanam 3 jt serta penggunaan air dengan sistem sirkulasi sebanyak 5 m³ dengan harga Rp200 rb/kubik. Bila dalam sebulan terdapat 20 hari kerja dan 12 bulan setahun, dan terdapat 11 musim tanam pertahun, serta harga jual Rp7000/ 200 gram maka tentukan TOTAL BIAYA TETAP USAHA (Rp/th)?

Seorang alumni sarjana terapan agroteknopreneur melakukan investasi usaha budidaya sayuran selada dengan sistem hidroponik. Berdasarkan hasil kajian awal diketahui bahwa 30 hari setelah tanam akan diperoleh hasil panen sebanyak 150 gram per lubang tanam. Apabila dilakukan investasi greenhouse sebesar 10 jt dengan umur ekonomis 10 tahun tanpa nilai akhir. Terdapat 10 unit instalasi hidroponik dengan kapasitas 60 lubang tanam tiap unit yang dibeli dengan harga 800 Ribu per unit dengan umur ekonomis 5 tahun dan nilai rongsok 100 ribu per unit. Setiap 2 unit instalasi hidroponik dilengkapi dengan 1 unit pompa dengan konsumsi listrik 1 HP per jam yang dihidupkan 24 jam selama musim tanam karena digunakan untuk sistem resirkulasi air yang dibeli dengan harga 2 jt/unit dengan umur ekonomis 10 tahun dan nilai rongsok 1 jt/unit. Bila 1 HP = 750 watt, harga listrik PLN Rp1.200 perKWH. Usaha tersebut dikelola oleh 1 orang manajer sebagai karyawan tetap dengan honor Rp. 2 jt/bulan dan 1 orang tenaga harian lepas untuk perawatan tanaman yang bekerja selama enam jam sehari dengan upah Rp60 ribu perhari.  Salah satu tugas tenaga kerja harian tersebut adalah mengontrol larutan nutrisi yang dicek menggunakan TDS meter dan pH meter. Kedua alat tersebut dibeli dengan harga 500 ribu rupiah dengan umur ekonomis 2 tahun tanpa nilai rongsok. Sewa tempat usaha dengan sistem kontrak selama 5 tahun sebesar Rp5 jt.  Besarnya biaya bahan habis pakai yang dibutuhkan setiap tahun untuk memproduksi sayuran selada terdiri atas nutrisi tanaman Rp6 jt, dan media tanam 3 jt serta penggunaan air dengan sistem sirkulasi sebanyak 5 m³ dengan harga Rp200 rb/kubik. Bila dalam sebulan terdapat 20 hari kerja dan 12 bulan setahun, dan terdapat 11 musim tanam pertahun, serta harga jual Rp7000/ 200 gram maka tentukan TOTAL BIAYA LISTRIK (Rp/th)?

Seorang alumni sarjana terapan agroteknopreneur melakukan investasi usaha budidaya sayuran selada dengan sistem hidroponik. Berdasarkan hasil kajian awal diketahui bahwa 30 hari setelah tanam akan diperoleh hasil panen sebanyak 150 gram per lubang tanam. Apabila dilakukan investasi greenhouse sebesar 10 jt dengan umur ekonomis 10 tahun tanpa nilai akhir. Terdapat 10 unit instalasi hidroponik dengan kapasitas 60 lubang tanam tiap unit yang dibeli dengan harga 800 Ribu per unit dengan umur ekonomis 5 tahun dan nilai rongsok 100 ribu per unit. Setiap 2 unit instalasi hidroponik dilengkapi dengan 1 unit pompa dengan konsumsi listrik 1 HP per jam yang dihidupkan 24 jam selama musim tanam karena digunakan untuk sistem resirkulasi air yang dibeli dengan harga 2 jt/unit dengan umur ekonomis 10 tahun dan nilai rongsok 1 jt/unit. Bila 1 HP = 750 watt, harga listrik PLN Rp1.200 perKWH. Usaha tersebut dikelola oleh 1 orang manajer sebagai karyawan tetap dengan honor Rp. 2 jt/bulan dan 1 orang tenaga harian lepas untuk perawatan tanaman yang bekerja selama enam jam sehari dengan upah Rp60 ribu perhari.  Salah satu tugas tenaga kerja harian tersebut adalah mengontrol larutan nutrisi yang dicek menggunakan TDS meter dan pH meter. Kedua alat tersebut dibeli dengan harga 500 ribu rupiah dengan umur ekonomis 2 tahun tanpa nilai rongsok. Sewa tempat usaha dengan sistem kontrak selama 5 tahun sebesar Rp5 jt.  Besarnya biaya bahan habis pakai yang dibutuhkan setiap tahun untuk memproduksi sayuran selada terdiri atas nutrisi tanaman Rp6 jt, dan media tanam 3 jt serta penggunaan air dengan sistem sirkulasi sebanyak 5 m³ dengan harga Rp200 rb/kubik. Bila dalam sebulan terdapat 20 hari kerja dan 12 bulan setahun, dan terdapat 11 musim tanam pertahun, serta harga jual Rp7000/ 200 gram maka tentukan BIAYA TENAGA HARIAN LEPAS (Rp/th)?

Seorang alumni sarjana terapan agroteknopreneur melakukan investasi usaha budidaya sayuran selada dengan sistem hidroponik. Berdasarkan hasil kajian awal diketahui bahwa 30 hari setelah tanam akan diperoleh hasil panen sebanyak 150 gram per lubang tanam. Apabila dilakukan investasi greenhouse sebesar 10 jt dengan umur ekonomis 10 tahun tanpa nilai akhir. Terdapat 10 unit instalasi hidroponik dengan kapasitas 60 lubang tanam tiap unit yang dibeli dengan harga 800 Ribu per unit dengan umur ekonomis 5 tahun dan nilai rongsok 100 ribu per unit. Setiap 2 unit instalasi hidroponik dilengkapi dengan 1 unit pompa dengan konsumsi listrik 1 HP per jam yang dihidupkan 24 jam selama musim tanam karena digunakan untuk sistem resirkulasi air yang dibeli dengan harga 2 jt/unit dengan umur ekonomis 10 tahun dan nilai rongsok 1 jt/unit. Bila 1 HP = 750 watt, harga listrik PLN Rp1.200 perKWH. Usaha tersebut dikelola oleh 1 orang manajer sebagai karyawan tetap dengan honor Rp. 2 jt/bulan dan 1 orang tenaga harian lepas untuk perawatan tanaman yang bekerja selama enam jam sehari dengan upah Rp60 ribu perhari.  Salah satu tugas tenaga kerja harian tersebut adalah mengontrol larutan nutrisi yang dicek menggunakan TDS meter dan pH meter. Kedua alat tersebut dibeli dengan harga 500 ribu rupiah dengan umur ekonomis 2 tahun tanpa nilai rongsok. Sewa tempat usaha dengan sistem kontrak selama 5 tahun sebesar Rp5 jt.  Besarnya biaya bahan habis pakai yang dibutuhkan setiap tahun untuk memproduksi sayuran selada terdiri atas nutrisi tanaman Rp6 jt, dan media tanam 3 jt serta penggunaan air dengan sistem sirkulasi sebanyak 5 m³ dengan harga Rp200 rb/kubik. Bila dalam sebulan terdapat 20 hari kerja dan 12 bulan setahun, dan terdapat 11 musim tanam pertahun, serta harga jual Rp7000/ 200 gram maka tentukan BIAYA TENAGA HARIAN LEPAS (Rp/th)?

Seorang alumni sarjana terapan agroteknopreneur melakukan investasi usaha budidaya sayuran selada dengan sistem hidroponik. Berdasarkan hasil kajian awal diketahui bahwa 30 hari setelah tanam akan diperoleh hasil panen sebanyak 150 gram per lubang tanam. Apabila dilakukan investasi greenhouse sebesar 10 jt dengan umur ekonomis 10 tahun tanpa nilai akhir. Terdapat 10 unit instalasi hidroponik dengan kapasitas 60 lubang tanam tiap unit yang dibeli dengan harga 800 Ribu per unit dengan umur ekonomis 5 tahun dan nilai rongsok 100 ribu per unit. Setiap 2 unit instalasi hidroponik dilengkapi dengan 1 unit pompa dengan konsumsi listrik 1 HP per jam yang dihidupkan 24 jam selama musim tanam karena digunakan untuk sistem resirkulasi air yang dibeli dengan harga 2 jt/unit dengan umur ekonomis 10 tahun dan nilai rongsok 1 jt/unit. Bila 1 HP = 750 watt, harga listrik PLN Rp1.200 perKWH. Usaha tersebut dikelola oleh 1 orang manajer sebagai karyawan tetap dengan honor Rp. 2 jt/bulan dan 1 orang tenaga harian lepas untuk perawatan tanaman yang bekerja selama enam jam sehari dengan upah Rp60 ribu perhari.  Salah satu tugas tenaga kerja harian tersebut adalah mengontrol larutan nutrisi yang dicek menggunakan TDS meter dan pH meter. Kedua alat tersebut dibeli dengan harga 500 ribu rupiah dengan umur ekonomis 2 tahun tanpa nilai rongsok. Sewa tempat usaha dengan sistem kontrak selama 5 tahun sebesar Rp5 jt.  Besarnya biaya bahan habis pakai yang dibutuhkan setiap tahun untuk memproduksi sayuran selada terdiri atas nutrisi tanaman Rp6 jt, dan media tanam 3 jt serta penggunaan air dengan sistem sirkulasi sebanyak 5 m³ dengan harga Rp200 rb/kubik. Bila dalam sebulan terdapat 20 hari kerja dan 12 bulan setahun, dan terdapat 11 musim tanam pertahun, serta harga jual Rp7000/ 200 gram maka tentukan TOTAL BIAYA VARIABEL (Rp/th)?

Seorang alumni sarjana terapan agroteknopreneur melakukan investasi usaha budidaya sayuran selada dengan sistem hidroponik. Berdasarkan hasil kajian awal diketahui bahwa 30 hari setelah tanam akan diperoleh hasil panen sebanyak 150 gram per lubang tanam. Apabila dilakukan investasi greenhouse sebesar 10 jt dengan umur ekonomis 10 tahun tanpa nilai akhir. Terdapat 10 unit instalasi hidroponik dengan kapasitas 60 lubang tanam tiap unit yang dibeli dengan harga 800 Ribu per unit dengan umur ekonomis 5 tahun dan nilai rongsok 100 ribu per unit. Setiap 2 unit instalasi hidroponik dilengkapi dengan 1 unit pompa dengan konsumsi listrik 1 HP per jam yang dihidupkan 24 jam selama musim tanam karena digunakan untuk sistem resirkulasi air yang dibeli dengan harga 2 jt/unit dengan umur ekonomis 10 tahun dan nilai rongsok 1 jt/unit. Bila 1 HP = 750 watt, harga listrik PLN Rp1.200 perKWH. Usaha tersebut dikelola oleh 1 orang manajer sebagai karyawan tetap dengan honor Rp. 2 jt/bulan dan 1 orang tenaga harian lepas untuk perawatan tanaman yang bekerja selama enam jam sehari dengan upah Rp60 ribu perhari.  Salah satu tugas tenaga kerja harian tersebut adalah mengontrol larutan nutrisi yang dicek menggunakan TDS meter dan pH meter. Kedua alat tersebut dibeli dengan harga 500 ribu rupiah dengan umur ekonomis 2 tahun tanpa nilai rongsok. Sewa tempat usaha dengan sistem kontrak selama 5 tahun sebesar Rp5 jt.  Besarnya biaya bahan habis pakai yang dibutuhkan setiap tahun untuk memproduksi sayuran selada terdiri atas nutrisi tanaman Rp6 jt, dan media tanam 3 jt serta penggunaan air dengan sistem sirkulasi sebanyak 5 m³ dengan harga Rp200 rb/kubik. Bila dalam sebulan terdapat 20 hari kerja dan 12 bulan setahun, dan terdapat 11 musim tanam pertahun, serta harga jual Rp7000/ 200 gram maka tentukan BIAYA PRODUKSI (Rp/th)?

Seorang alumni sarjana terapan agroteknopreneur melakukan investasi usaha budidaya sayuran selada dengan sistem hidroponik. Berdasarkan hasil kajian awal diketahui bahwa 30 hari setelah tanam akan diperoleh hasil panen sebanyak 150 gram per lubang tanam. Apabila dilakukan investasi greenhouse sebesar 10 jt dengan umur ekonomis 10 tahun tanpa nilai akhir. Terdapat 10 unit instalasi hidroponik dengan kapasitas 60 lubang tanam tiap unit yang dibeli dengan harga 800 Ribu per unit dengan umur ekonomis 5 tahun dan nilai rongsok 100 ribu per unit. Setiap 2 unit instalasi hidroponik dilengkapi dengan 1 unit pompa dengan konsumsi listrik 1 HP per jam yang dihidupkan 24 jam selama musim tanam karena digunakan untuk sistem resirkulasi air yang dibeli dengan harga 2 jt/unit dengan umur ekonomis 10 tahun dan nilai rongsok 1 jt/unit. Bila 1 HP = 750 watt, harga listrik PLN Rp1.200 perKWH. Usaha tersebut dikelola oleh 1 orang manajer sebagai karyawan tetap dengan honor Rp. 2 jt/bulan dan 1 orang tenaga harian lepas untuk perawatan tanaman yang bekerja selama enam jam sehari dengan upah Rp60 ribu perhari.  Salah satu tugas tenaga kerja harian tersebut adalah mengontrol larutan nutrisi yang dicek menggunakan TDS meter dan pH meter. Kedua alat tersebut dibeli dengan harga 500 ribu rupiah dengan umur ekonomis 2 tahun tanpa nilai rongsok. Sewa tempat usaha dengan sistem kontrak selama 5 tahun sebesar Rp5 jt.  Besarnya biaya bahan habis pakai yang dibutuhkan setiap tahun untuk memproduksi sayuran selada terdiri atas nutrisi tanaman Rp6 jt, dan media tanam 3 jt serta penggunaan air dengan sistem sirkulasi sebanyak 5 m³ dengan harga Rp200 rb/kubik. Bila dalam sebulan terdapat 20 hari kerja dan 12 bulan setahun, dan terdapat 11 musim tanam pertahun, serta harga jual Rp7000/ 200 gram maka tentukan HARGA POKOK PRODUKSI (Rp/Gram)?