PAS BAHASA INDONESIA X (MANUDI)

Pada suatu hari, Nasrudin berjalan-jalan. Ia sampai di depan rumah tingkat yang tidak berpenghuni. Ia masuk ke dalam rumah tersebut, ternyata di dalamnya gelap. Ia iseng naik ke lantai dua. Nah ,pada saat naik itulah cincinnya jatuh. Karena gelap, cincin tersebut tidak ditemukan. Akhirnya, Nasrudin pun ke luar dan melanjutkan pencarian cincin di luar rumah.

Melihat Nasrudin mencari sesuatu, temannya datang bertanya, “Kamu sedang apa, Nasrudin?”

“Oh, aku sedang mencari cincin dari tadi belum ditemukan.”

“Memang jatuhnya di mana?”

“Jatuhnya, sih, di dalam.”

“Lo, jatuh di dalam kok mencarinya di luar, bagaimana bisa ditemukan?”

“Habis di dalam gelap. Saya tidak bisa melihat apa-apa.”

Akhirnya, mereka berdua terdiam heran.

 

Bagian orientasi pada teks di atas adalah …

• Nasrudin berjalan-jalan.

• Nasrudin masuk ke rumah tingkat.

• “Lo, jatuh di dalam kok mencarinya di luar, bagaimana bisa ditemukan?

• "Memang jatuhnya dimana?"

• Teman Nasrudin menanyakan apa yang dilakukan Nasrudin

1.        Semestinya hukum di Indonesia sebagaimana yang telah diatur pada Undang-Undang. Di dalamnya sudah secara tegas diatur hukuman untuk para pelaku tindak kejahatan. Akan tetapi, faktanya kerap kali terjadi ketidakadilan hukum yang dapat merugikan banyak orang. Hukum bisa saja tegas, tetapi menjadi mendadak tumpul ketika dihadapkan dengan koruptor. Itulah yang terjadi saat ini.

Kutipan teks eksposisi tersebut merupakan bagian dari struktur....

• Tesis

• Argumentasi

• Penegasan ulang

• Deskripsi bagian

• Simpulan

Letusan Gunung Krakatau bukanlah letusan paling dahsyat yang pernah tercatat dalam sejarah umat manusia. Letusan yang terjadi pada tahun 1883 ini belum ada apa-apanya ......

dibandingkan dengan letusan Gunung Tambora dan letusan Gunung Toba yang sangat dahsyat.

Konjungsi yang tepat untuk melengkapi bagian yang rumpang adalah....

• Jika

• Lalu

• sehingga

• Dan

• Karena

Perbedaan antara teks laporan observasi dan teks deskripsi adalah ....

• teks laporan observasi bersifat ilmiah, teks deskripsi bersifat nonilmiah

• teks laporan observasi berdasarkan penelitian kualitatif, teks deskripsi berdasarkan penelitian kuantitatif

• teks laporan observasi berdasarkan pengamatan saksama, teks deskripsi berdasarkan kesan dan pengetahuan penulis

• teks laporan hasil observasi menggunakan bahasa baku, teks deskripsi menggunakan bahasa populer

• teks laporan hasil observasi bersifat deduktif, teks deskripsi bersifat induktif

Alkisah, di suatu persidangan terjadi dialog sebagai berikut: “Sumpah mati, Pak Hakim. Saya sama sekali tidak melakukan semua tuduhan korupsi itu!”

“Saudara jangan berbohong! Tahukah apa hukumannya bagi pelaku yang memberi keterangan palsu di bawah sumpah?” “Hukuman pastinya saya tidak tahu. Akan tetapi saya yakin pasti lebih ringan daripada korupsi.”

Pokok masalah yang dibahas dalam anekdot tersebut adalah....

• Hukuman yang diberikan kepada koruptor

• Beratnya menjadi seorang hakim pengadilan

• Keterangan palsu saat berada dalam sidang

• Maraknya korupsi yang terjadi di Indonesia

• Pemberantasan korupsi yang sudah terjadi

Alkisah, ini hikayat orang dahulu kala. Diceritakan orang yang empunya cerita ini kisah pelanduk jenaka pribijaksana pandai ia berbuat dusta segala binatang di dalam hutan rimba belantara. Demikianlah bunyinya, sekali peristiwa ada seekor pelanduk, maka ia duduk kepada suatu rimba hampir dengan Gunung Indrakila namanya disebut orang dan padang itu luasnya. Maka, banyaklah pada tempat itu segala binatang margasatwa sekaliannya berhimpun di sana.

Latar tempat dari penggalan hikayat tersebut adalah....

• Gunung Indrakila

• Hutan rimba

• Padang rumput

• Kebun binatang

• Margasatwa

Maka baginda pun bimbanglah, tiada tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat, ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda dan berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri.

Konflik penggalan hikayat tersebut adalah....

• Mimpi baginda bertemu seorang pemuda

• Kebimbangan     baginda    menentukan     penerus kekuasaannya.

•   Kedua anak baginda yang sama-sama gagah.

• Baginda mendapat ide membuat sayembara bagi kedua anaknya.

• Baginda mencari muslihat untuk menipu kedua anaknya.

Maka anak baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya.

Nilai yang terkandung dalam penggalan hikayat tersebut adalah....

• Nilai sosial

• Nilai moral

• Nilai agama

• Nilai budaya

• Nilai seni

Maka anak baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya.

kata arkais yang terdapat dalam penggalan hikayat di atas adalah.....

• Usia

• Mengaji

• Tafsir

• Sampailah

• Baginda

Agus: “Saat ini, siapa orang paling jahat di negara ini?” Ono : “Ehm, siapa ya? Pembunuh”

Didi : “Bukan. Nyerah? Jawabannya adalah pencuri uang rakyat.”

Pernyataan yang menunjukkan adanya kekurangan dari teks anekdot di atas adalah....

• Tidak menyindir

• Menggunakan konjungsi waktu

• Memiliki pesan moral

• Memiliki amanat

• Tidak lucu