Kas Kecil

suatu alat pertukaran dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi, disebut

• Kas Kecil

• Kas

• Aset Lancar

• Aset

uang yang disediakan untuk membayar pengeluaran yang jumlahnya relatif sedikit dan tidak ekonomis bila dibayar dengan  cek.

• Petty Cash

• Cash

• Cash in Bank

• Giro

Jurnal saat pembentukan kas kecil yaitu

• D: Cash

  K: Petty Cash

• D: Beban-beban

  K: Petty Cash

• D: Petty Cash

  K: Cash

• D: Beban-beban

  K: Petty Cash

Pada sistem dana tetap (imprest) saat terjadi pengeluaran, pencatatannya yaitu

• D: Beban-beban

  K: Petty cash

• D: Beban-beban

  K: cash

• D: Petty Cash

  K: Cash

• No Entry

Pada sistem dana tidak tetap (fluktuasi) saat terjadi pengeluaran, pencatatannya yaitu

• D: Beban-beban

  K: Petty cash

• D: Beban-beban

  K: cash

• D: Petty Cash

  K: Cash

• No Entry

Pada sistem dana tetap (imprest) saat pengisian kembali kas kecil, pencatatannya yaitu

• D: Beban-beban

  K: Petty cash

• D: Beban-beban

  K: cash

• D: Petty Cash

  K: Cash

• No Entry

Pada sistem dana tidak tetap (fluktuasi) saat pengisian kembali kas kecil, pencatatannya yaitu

• D: Beban-beban

  K: Petty cash

• D: Beban-beban

  K: cash

• D: Petty Cash

  K: Cash

• No Entry

Pada sistem dana tetap, terdapat pembentukan kas kecil sebesar Rp500.000,00, lalu terdapat pengeluaran yang menjadikan saldo kas kecil menjadi Rp125.000. berapa pengisian kembali yang harus dilakukan ?

• Rp125.000

• Rp375.000

• Rp500.000

• Rp625.000

Pada sistem dana tidak tetap, terdapat pembentukan kas kecil sebesar Rp500.000,00, lalu terdapat pengeluaran sebesar Rp 425.000. berapa saldo kas kecil yang tersisa

• Rp75.000

• Rp425.000

• Rp500.000

• Rp925.000

Terdapat pembentukan kas kecil sebesar Rp500.000,00, lalu terdapat pengeluaran sebesar Rp 425.000. tapi sisa kas hanya Rp50.000. hal ini menunjukkan

• selisih kas lebih Rp50.000

• selisih kas kurang Rp50.000

• selisih kas lebih Rp25.000

• selisih kas kurang Rp25.000