PTS GENAP BAHASA INDONESIA KELAS X

PTS GENAP BAHASA INDONESIA KELAS X

10th Grade

25 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

LATIHAN PAS BAHASA INDONESIA KELAS X

LATIHAN PAS BAHASA INDONESIA KELAS X

10th Grade

20 Qs

UH TEKS HIKAYAT DAN CERPEN KELAS X

UH TEKS HIKAYAT DAN CERPEN KELAS X

10th Grade

20 Qs

hikayat

hikayat

10th Grade

20 Qs

PH 3 TEKS HIKAYAT

PH 3 TEKS HIKAYAT

10th Grade

20 Qs

Penilaian Teks Hikayat

Penilaian Teks Hikayat

10th Grade - University

20 Qs

PJJ Bahasa Indonesia 11 November 2020 Kelas X Hikayat

PJJ Bahasa Indonesia 11 November 2020 Kelas X Hikayat

10th Grade

25 Qs

Latihan US Bahasa Indonesia kelas X

Latihan US Bahasa Indonesia kelas X

10th - 11th Grade

20 Qs

Latihan US Bahasa Indonesis kelas X

Latihan US Bahasa Indonesis kelas X

10th Grade

20 Qs

PTS GENAP BAHASA INDONESIA KELAS X

PTS GENAP BAHASA INDONESIA KELAS X

Assessment

Quiz

Other

10th Grade

Medium

Created by

Mega Okta Engglani

Used 43+ times

FREE Resource

25 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 1 pt

Cermatilah kedua kutipan berikut dengan saksama!


Kutipan hikayat (1)


Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya. Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat, dan isyarat tipu peperangan. Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah.


Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri.


Kutipan cerpen (2)


“Memang ngapain sih Mas, ke Madura segala? Lama lagi!”


“Diajak survei sama salah satu profesor dan kontraktor, untuk perencanaan bangunan besar di

sana, Dik Manis! Sekalian penelitian skripsi Mas.”


"Ah, soal bangunan dan penelitian skripsi. Lalu kenapa Mas Gagah bisa berubah jadi aneh gara-gara hal tersebut?" Pikirku waktu itu.


“Mas ketemu kiai hebat di Madura,” cerita Mas Gagah antusias. “Namanya Kiai Ghufron! Subhanallah, orangnya sangat bersahaja, santri-santrinya luar biasa! Di sana Mas memakai waktu luang Mas untuk mengaji pada beliau. Dan tiba-tiba dunia jadi lebih benderang!” Tambahnya penuh semangat. “Nanti kapan-kapan kita kesanaya, Git."


Pernyataan berikut yang sesuai dengan penggalan hikayat dan cerpen di atas adalah….

Kedua kutipan di atas menggunakan konjungsi di awal kalimat.

Kedua kutipan di atas tidak menggunakan konjungsi di awal kalimat.

Kedua kutipan di atas menggunakan konjungsi di awal dan akhir kalimat.

Kutipan 1 menggunakan konjungsi di awal kalimat sedangkan kutipan 2 tidak menggunakan konjungsi di awal kalimat.

Kutipan 1 menggunakan konjungsi diakhir kalimat sedangkan kutipan 2 menggunakan konjungsi di awal dan akhir kalimat.

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 1 pt

Cermatilah kedua kutipan berikut dengan saksama!


Kutipan hikayat (1)


Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya. Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat, dan isyarat tipu peperangan. Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah.


Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri.


Kutipan cerpen (2)


“Memang ngapain sih Mas, ke Madura segala? Lama lagi!”


“Diajak survei sama salah satu profesor dan kontraktor, untuk perencanaan bangunan besar di

sana, Dik Manis! Sekalian penelitian skripsi Mas.”


"Ah, soal bangunan dan penelitian skripsi. Lalu kenapa Mas Gagah bisa berubah jadi aneh gara-gara hal tersebut?" Pikirku waktu itu.


“Mas ketemu kiai hebat di Madura,” cerita Mas Gagah antusias. “Namanya Kiai Ghufron! Subhanallah, orangnya sangat bersahaja, santri-santrinya luar biasa! Di sana Mas memakai waktu luang Mas untuk mengaji pada beliau. Dan tiba-tiba dunia jadi lebih benderang!” Tambahnya penuh semangat. “Nanti kapan-kapan kita kesanaya, Git."


Persamaan kedua penggalan di atas dilihat dari temanya adalah….

Pendidikan

Petualangan

Kekuasaan

Pengabdian

Keadilan

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 1 pt

Cermatilah kedua kutipan berikut dengan saksama!


Kutipan hikayat (1)


Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya. Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat, dan isyarat tipu peperangan. Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah.


Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri.


Kutipan cerpen (2)


“Memang ngapain sih Mas, ke Madura segala? Lama lagi!”


“Diajak survei sama salah satu profesor dan kontraktor, untuk perencanaan bangunan besar di

sana, Dik Manis! Sekalian penelitian skripsi Mas.”


"Ah, soal bangunan dan penelitian skripsi. Lalu kenapa Mas Gagah bisa berubah jadi aneh gara-gara hal tersebut?" Pikirku waktu itu.


“Mas ketemu kiai hebat di Madura,” cerita Mas Gagah antusias. “Namanya Kiai Ghufron! Subhanallah, orangnya sangat bersahaja, santri-santrinya luar biasa! Di sana Mas memakai waktu luang Mas untuk mengaji pada beliau. Dan tiba-tiba dunia jadi lebih benderang!” Tambahnya penuh semangat. “Nanti kapan-kapan kita kesanaya, Git."


Persamaan kedua penggalan tersebut adalah….

Kedua kutipan tersebut menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

Kedua kutipan tersebut menggunakan bahasa yang tidak lazim digunakan.

Kedua kutipan tersebut menggunakan dialog dalam mengungkapkan ceritanya.

Kedua kutipan tersebut menceritakan manfaat dari mengaji yang dilakukannya.

Kedua kutipan tersebut menceritakaa macam-macam ilmu yang dipelajari ketika mengaji.

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 1 pt

Cermatilah kedua kutipan berikut dengan saksama!


Kutipan cerpen

Entah darimana asalnya, tiada seorang warga pun yang tahu. Tiba- tiba saja datang ke kampung kami dengan pakaian tampak lusuh. Kami sempat menganggap dia adalah pengemis yang diutus kitab suci. Dia bertubuh jangkung tetapi terkesan membungkuk, barangkali karena usia. Peci melingkar di kepala. Jenggot lebat mengitari wajah. Tanpa mengenakan kacamata, membuat matanya yang hampa terlihat lebih suram, dia menawarkan pijatan dari rumah ke rumah. Kami melihat mata yang bagai selalu ingin

memejam, hanya selapis putih yang terlihat.


Kami pun penasaran ingin merasakan pijatannya. Maklum, tak ada tukang pijat di kampung kami, apalagi yang keliling. Biasanya kami saling pijat-memijat dengan istri di rumah masing-masing, itu pun hanya sekadarnya. Kami harus menuju ke dukun pijat di kampung sebelah bila ingin merasakan pijatan yang sungguh-sungguh atau mengurut tangan kaki kami yang terkilir.


Kutipan hikayat

Maka Si Miskin itupun sampailah ke penghadapan itu. Setelah dilihat oleh orang banyak, Si Miskin laki bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya. Maka orang banyak itupun ramailah ia tertawa seraya mengambil kayu dan batu.


Pendeskripsian tokoh pada kedua kutipan di atas menunjukkan kalau tokoh tersebut adalah seseorang yang berasal dari….

Kaum bangsawan

Kerabat kerajaan

Orang kebanyakan

Orang miskin

Kaum terpelajar

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 1 pt

Cermatilah kedua kutipan berikut dengan saksama!


Kutipan cerpen

Entah darimana asalnya, tiada seorang warga pun yang tahu. Tiba- tiba saja datang ke kampung kami dengan pakaian tampak lusuh. Kami sempat menganggap dia adalah pengemis yang diutus kitab suci. Dia bertubuh jangkung tetapi terkesan membungkuk, barangkali karena usia. Peci melingkar di kepala. Jenggot lebat mengitari wajah. Tanpa mengenakan kacamata, membuat matanya yang hampa terlihat lebih suram, dia menawarkan pijatan dari rumah ke rumah. Kami melihat mata yang bagai selalu ingin

memejam, hanya selapis putih yang terlihat.


Kami pun penasaran ingin merasakan pijatannya. Maklum, tak ada tukang pijat di kampung kami, apalagi yang keliling. Biasanya kami saling pijat-memijat dengan istri di rumah masing-masing, itu pun hanya sekadarnya. Kami harus menuju ke dukun pijat di kampung sebelah bila ingin merasakan pijatan yang sungguh-sungguh atau mengurut tangan kaki kami yang terkilir.


Kutipan hikayat

Maka Si Miskin itupun sampailah ke penghadapan itu. Setelah dilihat oleh orang banyak, Si Miskin laki bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya. Maka orang banyak itupun ramailah ia tertawa seraya mengambil kayu dan batu.


Nilai yang mendominasi pada kedua kutipan tersebut adalah nilai….

Agama

Sosial

Pendidikan

Budaya

Estetika

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 1 pt

Cermatilah kedua kutipan berikut dengan saksama!


Kutipan cerpen

Jam dinding rumahku menunjukkan pukul 19.00 WIB. Setelah shalat berjamaah, kami sekeluarga pun makan malam bersama. Ada ayah, ibu, dan aku. Memang benar aku adalah anak tunggal. Sebelum kami menghabiskan makan malam, ibu berkata jika ibu akan menginap di rumah nenek selama 2 hari untuk merawat nenek yang sedang sakit. (Perasan Seorang Ibu)


Kutipan hikayat

Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. Hatta berapa lamanya Puteri Kemala Sari pun sakit mata, terlalu sangat. (Hikayat Indera Sri Bangsawan)


Nilai budaya yang ada pada kedua penggalan tersebut adalah....

Makan bersama dan membayar upeti

Salat berjamaah dan membayar upeti

Menengok orang tua dan membayar upeti

Salat berjamaah dan mengadakan sayembara

Makan bersama dan menyembuhkan penyakit

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 1 pt

Cermatilah kutipan hikayat berikut dengan saksama!


Kutipan hikayat

Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. Hatta berapa lamanya Puteri Kemala Sari pun sakit mata, terlalu sangat. (Hikayat Indera Sri Bangsawan)


Pada kutipan hikayat di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasanya adalah....

Menggunakan banyak majas

Menggunakan kata penghubung di awal kalimat

Menggunakan bahasa yang digunakan sehari-hari

Menggunakan kata arkais di setiap kalimat

Menggunakan kata penghubung di awal kalimat dan kata kalimat

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?