(1) Skenario adalah desain penyampaian cerita atau gagasan yang nantinya akan direpresentasikan lewat media film. (2) Cerita aslinya bisa berasal dari karya tulis. (3) Orang yang membaca karya tulis tersebut akan memahami cerita dan menikmati diksi yang disajikan lalu membayangkan kejadiannya sebagaimana yang dilambangkan oleh kata-kata. (4) Sementara itu penulis skenario menuliskan ceritanya secara filmis, sebagaimana nanti akan tampak di layar. (5) Komponen-komponen utama skenario terdiri atas aksi dan dialog. (6) Aksi merujuk pada “apa yang kita lihat” dan dialog merujuk pada “apa yang dituturkan oleh tokoh”. (7) Tokoh-tokoh dalam skenario juga dapat diperkenalkan dalam bentuk visual pada awal cerita. (8) Sehubungan dengan pernyataan di atas, Daris (2010 : 215) menyatakan sebagai berikut. (9) Skenario adalah naskah cerita atau gagasan yang telah didesain cara penyajiannya yang nantinya disampaikan dengan media film. (10) Karena skenario lebih merupakan naskah kerja di lapangan kalimat-kalimat deskripsi harus pendek-pendek agar cepat memberikan pengertian dan segera bisa memproyeksikan adegan film pada khayalan pembaca. (11) Oleh karena perbedaan bahasa yang digunakan, besar kemungkinan bahwa cerita yang sama akan berbeda penyuguhannya. (12) Penulis skenario harus mampu mendramatisasi cerita. (13) Dengan kata lain, bagaimana cerita tersebut bisa memiliki nilai dramatik dengan membuat sesuatu menjadi menegangkan, menakutkan, menyedihkan, dan sebagainya. (14) Adapun dramatisasi yang dilakukan oleh penulis seknario bukanlah gambaran logis perasaan pelaku, melainkan membuat sesuatu bisa memiliki dampak dramatik bagi penonton.
1. Pola paragraf pertama teks tersebut adalah ...