Mencari Nilai dalam sebuah Novel

Mencari Nilai dalam sebuah Novel

12th Grade

25 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Karangan Respon terbuka

Karangan Respon terbuka

1st Grade - Professional Development

20 Qs

Buku fiksi dan Nonfiksi

Buku fiksi dan Nonfiksi

12th Grade - University

20 Qs

Teks Negosiasi

Teks Negosiasi

12th Grade

20 Qs

Complemento di specificazione e complementi affini

Complemento di specificazione e complementi affini

12th Grade

20 Qs

PTS BAHASA INDONESIA 8

PTS BAHASA INDONESIA 8

12th Grade - University

20 Qs

PTS BAB SASTRA LAGU XI

PTS BAB SASTRA LAGU XI

11th Grade - University

20 Qs

Quiz Belum Berjudul

Quiz Belum Berjudul

4th Grade - University

20 Qs

Ulangan Harian Buku Fiksi dan Nonfiksi Kelas 7

Ulangan Harian Buku Fiksi dan Nonfiksi Kelas 7

7th Grade - University

20 Qs

Mencari Nilai dalam sebuah Novel

Mencari Nilai dalam sebuah Novel

Assessment

Quiz

World Languages

12th Grade

Hard

Created by

Teater Official

Used 7+ times

FREE Resource

25 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

Siang itu sangat terik. Matahari membakar pantai berpasir hitam hingga terasa membara. Tiang-tiang layar perahu bagai gemetaran dipermainkan angin dan ombak, hingga perahu-perahu tua itu bagai menari-nari di bibir pantai. Namun, kehidupan para nelayan terus berjalan, dalam rutinitas, mengikuti kehendak sang alam.

Di atas pasir hitam, tak jauh dari sebuah perahu yang terus menari, Kardi mengemasi bekal-bekal pelayaran, jala dan kail, juga keranjang-keranjang ikan, lalu menaikkannya ke geladak perahunya. Tiba-tiba ombak besar menghantam dinding perahu sehingga terguncang keras. Kardi yang sedang berpegang pada bibir perahu hampir terpental.

Latar tempat dari kutipan cerita di atas adalah...

Siang itu sangat terik

Matahari membakar pantai berpasir hitam hingga terasa membara

perahu-perahu tua itu bagai menari-nari di bibir pantai

Di atas pasir hitam

Tiba-tiba ombak besar menghantam dinding perahu

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

Siang itu sangat terik. Matahari membakar pantai berpasir hitam hingga terasa membara. Tiang-tiang layar perahu bagai gemetaran dipermainkan angin dan ombak, hingga perahu-perahu tua itu bagai menari-nari di bibir pantai. Namun, kehidupan para nelayan terus berjalan, dalam rutinitas, mengikuti kehendak sang alam.

Di atas pasir hitam, tak jauh dari sebuah perahu yang terus menari, Kardi mengemasi bekal-bekal pelayaran, jala dan kail, juga keranjang-keranjang ikan, lalu menaikkannya ke geladak perahunya. Tiba-tiba ombak besar menghantam dinding perahu sehingga terguncang keras. Kardi yang sedang berpegang pada bibir perahu hampir terpental.

Latar suasana pada cerita di atas adalah....

Siang itu sangat terik

Matahari membakar pantai berpasir hitam hingga terasa membara

perahu-perahu tua itu bagai menari-nari di bibir pantai

mengikuti kehendak sang alam

Di atas pasir hitam

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

Di atas pasir hitam, tak jauh dari sebuah perahu yang terus menari, Kardi mengemasi bekal-bekal pelayaran, jala dan kail, juga keranjang-keranjang ikan, lalu menaikkannya ke geladak perahunya. Tiba-tiba ombak besar menghantam dinding perahu sehingga terguncang keras. Kardi yang sedang berpegang pada bibir perahu hampir terpental.

Karena guncangan itu, keranjang-keranjang yang dia tenteng terlepas dan hanyut terseret ombak. Dengan cepat Kardi mengejarnya dan berhasil meraihnya. Tapi sial yang tertangkap hanya satu keranjang yang paling kecil. Dengan cepat dan sekenanya dia melemparkan keranjang itu ke perahu sehingga hampir saja mengenai kawannya yang sedang berdiri di geladak, merapikan letak tali layar perahu dan jaring-jaring ikan.

Kutipan Cerita di atas termasuk ke urutan alur....

Pengenalan

Konflik

Klimaks

Anti Klimaks

Penyeleseian

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

Melihat Kardi kepayahan, lelaki di geladak itu, Salim, dengan tangkas melonal ke arah Kardi dan mengambil alih keranjang-keranjang yang dibawakan. Setumpuk keranjang yang kokoh itu memang terasa berat karena basah. Sampai di dinding perahu tubuh Kardi sudah hampir lunglai. Salim melemparkan tumpukan keranjang itu ke geladak lalu dengan kedua tangannya yang kekar dia mengangkat tubuhnya dan meloncat ke geladak. Kardi sudah tidak kuat mengangkat tubuhnya sendiri. Salim kembali membantunya, menarik tangan Kardi sampai berhasil naik ke geladak.

"Pelaut macam apa kau! Baru begitu saja sudah mau pingsan," ejek Salim. Kardi hanya tersenyum pahit sambil terus merebahkan tubuhnya di pinggir geladak.

Kutipan cerita di atas termasuk urutan Alur....

Pengenalan

konflik

Klimaks

Anti klimas

Penyelesian

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 1 pt

Ketika sang pukat harimau sudah sangat dekat dengan perahu Kardi, seseorang yang sedang berdiri di haluannya berteriak keras, "Cepat tinggalkan tempat ini! Pesawat radar kami mengisyaratkan bahwa badai akan melanda tempat ini!" Pak Ruslan hampir tidak percaya dengan berita itu. Kardi menatap langit. Langit telah berubah menjadi kelam dengan medung hitam yang bergumpalan tebal berarak

ke selatan. Langit seperti mau runtuh. Pak Ruslan segera melihat berkeliling. Dia melihat tanda-tanda yang aneh. Laut di sekeliling perahunya tampak tenang tanpa ombak sedikit pun. Bagai laut mati. Dia yang sudah berpengalaman segera memberi perintah: "Cepat kita tinggalkan tempat ini! Badai betul-betul akan datang!

Kutipan cerita di atas berdasarkan urutan alur termasuk ke dalam...

Pengenalan

Konflik

Klimaks

Antiklimaks

Penyeleseian

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

Melihat Kardi kepayahan, lelaki di geladak itu, Salim, dengan tangkas melonal ke arah Kardi dan mengambil alih keranjang-keranjang yang dibawakan. Setumpuk keranjang yang kokoh itu memang terasa berat karena basah. Sampai di dinding perahu tubuh Kardi sudah hampir lunglai. Salim melemparkan tumpukan keranjang itu ke geladak lalu dengan kedua tangannya yang kekar dia mengangkat tubuhnya dan meloncat ke geladak. Kardi sudah tidak kuat mengangkat tubuhnya sendiri. Salim kembali membantunya, menarik tangan Kardi sampai berhasil naik ke geladak. "Pelaut macam apa kau! Baru begitu saja sudah mau pingsan," ejek Salim. Kardi hanya tersenyum pahit sambil terus merebahkan tubuhnya di pinggir geladak.

Amanat yang bisa diambil dari kutipan cerita di atas adalah....

Harus saling tolong menolong

Harus saling mengigatkan teman

Jangan saling mengejek

Kalau menolong harus iklas

Kalau menolong jangan sambil mengejek

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

Tubuh Kardi juga semakin lemas. Dia hanya dapat berusaha untuk mengambang saja di permukaan air. untung badai semakin reda. Namun, dia menyadari bahwa kekuatannya sangat terbatas. Mungkin sebentar lagi tenaganya habis dan tentu saja

akibatnya sangat fatal kalau pertolongan tidak segera datang. Kardi ngeri memikirkan itu. Matanya mencari-cari kalau-kalau ada kayu atau ban yang terapung di sekitarnya yang dapat digunakan untuk tempat bertumpu.

Kutipan cerita di atas termasuk urutan alur....

Pengenalan

Konflik

Klimaks

AntiKlimaks

Penyelesaian

Create a free account and access millions of resources

Create resources

Host any resource

Get auto-graded reports

Google

Continue with Google

Email

Continue with Email

Classlink

Continue with Classlink

Clever

Continue with Clever

or continue with

Microsoft

Microsoft

Apple

Apple

Others

Others

By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy

Already have an account?