VOC dan Masa Kolonial Belanda

Tugas utama Herman Willem Deandles sebagai Gubernur Jendral di Indonesia (1808-1811) adalah

• mempertahankan pulau jawa dari serangan inggris
• mempertahankan pulau sumatra dari serangan inggris
• mempertahankan indonesia dari serangan inggris
• mempertahankan pulau jawa dan sumatera dari serangan inggris
• mempertahankan indonesia dan Singapura dari serangan Inggris

Untuk mempertahankan diri dari serangan Inggris, dalam bidang pertahanan, Daendels mengambil langkah-langkah sebagai berikut kecuali

• membangun jalan antara Anyer-Panarukan
• menambah jumlah angkatan perang dari 3000 orang menjadi 20.000 orang.
• membangun pabrik senjata di Gresik dan Semarang
• membangun pangkalan angkatan laut di ujung kulon dan Surabaya
• menjalin kerja sama dengan wilayah penjajahan Belanda lainnya, seperti Srilangka dan Afrika Selatan

langkah kebijakan Daendels dalam mengemban tugasnya di Indonesia cukup banyak.namun, pernyataan di bawah ini adalah bukan langkah kebijakan Daendels , yakni

• pulai jawa dibagi menjadi 18 wilayah
• membangun jalan antara Anyer-Panarukan
• menerapkan kerja rodi
• menerapkan preanger stelsel
• menerapkan penyerahan wajib

kejatuhan cintra kepemimpinan Daendels di Indonesia disebabkan oleh hal-hal sebagai berukut, kecuali

• kekejaman dan kesewenangan Daendels menimbulkan kebencian di pribumi dan orang-orang eropa sendiri
• sikapnya yang otoriter terhadap banten, Jogjakarta,dan Cirebon menimbulkan pertentangan dan perlawanan
• penyelewangan dalam kasus penjualan tanah kepada pihak swasta dan manipulasi perjualan istana bogor
• sikapnya yang terlalu kaku terhadap para pelaku korupsi
• keburukan dalam sistem administrasi pemerintahan

proses penyerahan kekuasaan di Indonesia dari Belanda ke. Inggris tahun 1814 ditandai dengan

• convention of london
• traktat sumatra
• katipulasi tuntang
• katipulasi kalijati
• perjanjian bongaya

setelah ditunjuk sebagai gubernur jendral di Indonesia, tokoh pada gambar di samping melakukan langkah-langkah pembaharuan sebagai berikut, kecuali

• menerapkan sistem landrent

• menerapkan kerja rodi

• menghapuskan penyerahan wajib

• menegakkan persamaan hukum

• membagi pulau jawa menjadi 9 provinsi

sistem sewa tanah yang diterapkan oleh Thomas Stamford Raffles disebut

• landrent
• tenant
• pajak in natura
• contingenten
• verplichte leverantie

banyak hambatan yang dihadapi oleh Raffles dalam menerapkan sistem sewa tanah dan sistem pertanian bebas.namun, pernyataan di bawah ini bukan merupakan hambatan tersebut,yakni

• keuangan negara dan pegawai-pegawai yang cakap jumlahnya terbatas
• masyarakat jawa pada abad ke-19 masih bertani untuk memenuhi kebutuhan sendiri ,dan belum banyak mengenal perdagangan
• masyarakat desa pada waktu lebih suka menghamburkan uang daripada menggunakanya untuk berdagang
• belum adanya pengukuran tanah milik penduduk secara tepat
• pajak terlalu tinggi sehingga banyak tanah yang tidak digarap

Raffles dikenal sebagai pribadi yang cinta ilmu pengetahuan.banyak hal yang telah dilakukan.pernyataan dibawah ini tidak pernah dilakukan Raffles sebagai pecinta pengetahuan, yaitu

• Menulis buku berjudul History of Java
• memberi bantuan kepada John Crawford untuk menulis buku berjudul History of The East Indian Archipelago
• menulis buku berjudul Max Havelaar
• menemukan bunga Rafflesia Arnoldi
• merintis pendidikan Kebun Raya Bogor

meski bersifat penjajahan, umumnya pemerintahan Raffles di Indonesia cenderung mendapat tanggapan yang baik dibanding pemerintahan Gubernur Jendral Belanda.Hal ini disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut,kacuali

• Para raja dan rakyat Indonesia tidak menyukai pemerintahan Daendels
• Raffles lebih menghargai hak asasi rakyat Indonesia
• pada masanya Raffles tetap mempertahankan sistem pajak in natura
• ketika berkedudukan di pinang, Malaysia, Raffles beberapa kali melakukan misi rahasia ke kerajaan kerajaan anti Belanda di Indonesia
• Raffles memiliki kepribadian simpatik dan ia menjalankan politik murah hati